“Udah nggak tahan nih!”Kuarahkan kemaluanku yang masih sangat keras itu ke arah lubang kenikmatan Fenny. Lidahku terpilin-pilin oleh sedotan mulutnya. Bokep indo viral Dewi dan Fenny akan menemanimu. Dinding-dinding vagina Dewi menjepit kemaluanku. Kuletakkan kepala kemaluanku di atas bibir-bibirnya. Benar! Tangan kirinya berpegangan erat dengan tangan Fenny seakan-akan menimba kekuatan dan dukungan. Sekitar lima belas menit kami hanya berbaring diam melemaskan badan, mereguk sisa-sisa kenikmatan dan menghimpun tenaga.“Mandi, yuk!” ajak Dewi.Bertiga kami beralih ke kamar mandi. Buah dadanya yang ranum besar itu menggelantung dengan indahnya, bergerak naik turun seirama nafasnya yang memburu. Warnanya putih mulus dengan puting yang merah kecoklatan. Buat aja seperti nggak kenal, ya.”Aku menoleh ke pojok kanan itu. Mulutnya semakin lebar terbuka. Kami bersetubuh sampai pagi, sama-sama tidak menyia-nyiakan kesempatan membagi rasa nikmat hubungan kelamin satu sama lain.Pagi hari, Mei dan Yen kembali. Bagaimana tidak. Aku mempercepat gerakan pantatku. Aduhai! Gesekan-gesekan, rabaan-rabaan dan remasan-remasan tak ayal lagi merangsang nafsu terpendam. Kami berempat ini milikmu. Memperhatikan tubuh-tubuh montok bahenol nyaris bugil itu, nafsu birahiku langsung menggelegak butuh penyaluran. “Hari Jumat besok Mei akan nginap di tempatku”, katanya lagi. Aku mempercepat gerakan pantatku. Sejalan dengan mencuatnya kemaluanku tegak ke atas laksana menara, mulut mungil Fenny langsung menyergapnya. Batang kemaluanku yang berkasa itu menerobos dinding-dinding vaginanya yang telah basah berlendir.
