croot.. Bokep Indo hehe”“Kapan-kapan pijat saya lagi ya Mbak?” kataku. Dan benar saja, tak lama Mbak Narti menjerit, “Woah, aku keluar lagi Tuan!” Kembali tubuhnya menjadi kejang, vaginanya berkedut cepat, lahar panas kembali menyembur dan kali ini penisku dibanjirinya.Aku membalikkan tubuhnya, mengangkat sebelah kakinya keatas dan menggenjot vaginanya dari samping. Sewaktu pijatannya beralih ke atas, jari-jari tanganku yang bebas mulai merayapi pahanya bagian atas. cklak.. Semburan cairan hangat membasahi ke dua jariku bahkan turun sampai ke telapak tanganku. Ada jendela kaca yang kecil antara gudag dan kamar mandi pembantu. Aku semakin bernafsu mengobok vaginanya dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kiriku. Tidak ada penolakan, Mbak Narti Cuma berkata lagi, “Tuan, tangannya diem dulu”Aku terus saja membelai pahanya, bahkan makin lama makin ke atas. Karena gudang jarang dimasuki, maka jendela tersebut dibiarkan saja.Terdengar suara kran air dibuka, dan aku segera membuka pintu gudang perlahan tanpa bunyi berarti, lalu mengambil kursi tua untuk mencapai jendea kecil itu. Diturunkannya sedikit celana boxerku cukup untuk memijat bongkahan pantatku.
