Desy berusaha bangun tapi tidak berhasil. Gue nggak heran lo diterima kalo liat bodi lo”.Desy kembali merasa ketakutan melihat Roy, seseorang yang belum pernah dilihat dan dikenalnya tapi sudah membencinya. Bokep Viral Kemudian Roy mulai menghancurkan kotak pendingin es krim yang ada di kanan Desy. Setelah beberapa kali usaha, gelandangan tadi menyadari penisnya tidak bisa masuk ke dalam anus Desy. Desy kembali berusaha melepaskan ikatan di kaki kirinya, membuat Raoy naik pitam. Kemudian ia melepaskan tangan kirinya, kaki kanannya. Desy melolong kesakitan. Desy melihat salah seorang berandal tadi memegang sebuah ikat pinggang kulit dan bersiap-siap mengayunkannya lagi ke pantatnya!“Bangun! Empat. Sekarang!” Mereka berdua menggiring Desy masuk ke kantor manajernya dan mendorongnya hingga jatuh berlutut di hadapan lemari besi. Tinggal satu lagi.“Wah, wah, wah!” terdengar suara laki-laki di pintu depan. Sakit! Desy mengeluarkan suara minta tolong.“sstt! mohon! Berandal tadi memegang pinggul Desy dan menariknya hingga mendekati pinggir meja. Desy berusaha untuk menjelaskan kalau ia tidak mengetahui nomor lemari besi itu. Desy mulai menangis, ia tidak tahu nomor kombinasi lemari besi itu, ia hanya menyelipkan uang masuk ke dalam lemari besi melalui celah pintunya.“Cepat!” bentak si Kumis, Desy merasakan pistol menempel di belakang kepalanya.
