ar”. Berbeda dengan kehendakku, Ida malahan mendorong tubuhku dan melepaskan pelukanku.Aku menolaknya.“Apa-apaan kamu Da!” kataku kecewa. Bokep live Sempat kulirik arlojiku. “Aku percaya kamu bersih dan aku masih ikut KB. “Ah nggak, cuma.. “Mau ngapain?” “Jalan aja, kalau ada film bagus kita nonton di sana aja”. “Boleh dong lain kali ajak kita, masakan Ida terus yang diajak. Terima kasih kamu telah memuaskanku” Ida mengecup bibirku.Kubiarkan dia memelukku sampai penisku mengecil dan akhirnya keluar sendiri dari vaginanya. Beberapa lama kemudian entah karena dongkol atau lelah karena perasaan“menggantung” akupun tertidur.Entah berapa lama aku tertidur sampai aku merasakan ada tubuh yang mendesakku dengan lembut. Ia mulai mengerang dan meracau, punggungnya melengkung ke belakang.Meriamku semakin keras. “Benar nih mau nginap? Ida bangun kemudian ke kamar mandi, dalam keadaan polos. Nginap di sana, tapi sebentar ya aku ke apotik dekat situ!”
“Mau beli apa ke apotik?”
“Aku takut kamu hamil, jadi cari pengaman dulu, sarung karet”. Ida hendak berteriak untuk menyalurkan rasa kepuasannya, namun sebelum keluar suaranya kusumbat mulutnya dengan bibirku.“MMmmhh.. Kuikuti saja permintaanya.Aku menggeser tubuhku agak ke atas bagian tubuhnya, sehingga gerakan penisku menggesek bagian atas vaginanya. Ia dalam posisi jongkok di atas selangkanganku. Kubalikkan tubuhnya dan kutindih setengan tubuhnya. “Siapa ya?” tanyanya. Kubalikkan tubuhnya dan kutindih setengan tubuhnya. Ida ouhh” kini aku yang setengah berteriak.Ida bergerak naik turun
