tapi aku butuh jawaban yang bisa didengar. “Mmmm… enghh…”Kami saling melenguh merasakan sejuta nikmat yang tercipta.Aku ikut-ikutan merebah di lantai. Bokep indo viral Aku segera menengok ke arah pintu dengan blingsatan. Dia cuman diam sambil menahan malu.“Ya udah, Maya ambil bukunya trus ngerjain peernya di kamar Mas Ivan aja. Aku heran dan memandangnya.“Aha…” ternyata dia menikmati rasa spermaku yang juga belepotan di wajahnya, dasar bocah gemblung.Beberapa saat kemudian dia kembali menyerang penisku. Sedang Maidy, adiknya Murni entah nglayap kemana.Yang ada tinggal Maya, si bungsu dan Nancy, sepupunya yang kebetulan lagi berkunjung ke rumah oomnya. Tentu saja aku langsung tanggap. Gadis 14 tahun itu nampaknya senang mendengar aku putus. Tentu saja aku langsung tanggap. Pintu sudah aku tutup, tapi nggak aku kunci. Karena gemas aku caplok susu-susu Nancy bergantian. Aku tak tahu apa mereka menyesal dengan kejadian malam ini. Dibuka-bukanya buku yang dia bawa dari rumah induk.“Maya udah punya pacar belum?”tanyaku memancing.“Belum tuh.”“Pacaran juga belum pernah?”“Katanya Mas Ivan mau ngajarin Maya pacaran.” balas Maya.“Maya bener mau?” Gayung bersambut nih, pikirku.“Pacaran itu dasarnya harus ada suka.” lanjutku ketika kulihar Maya tertunduk malu. Justru rintihan-rintihan itu menambah rasa nikmat yang tercipta.Tapi lama kelamaan aku tak tega juga membuat Maya menahan kencing.
