“Baik, Bu”, jawab pemuda itu mengiyakan. Bokep live Ibu akan berikan padamu”, jawab sang dokter sambil meraba kemaluan Dido yang sudah tampak tertidur. “Pak Dido, bapak mau pesan lagi?”. Semalam suntuk penuh ia lampiaskan nafsu birahinya yang telah terpendam sedemikian lama itu di tubuh sang dokter, ia lupa segalanya. “Maaf kalau saya mengungkap sisi buruk kehidupan ibu dan membuat ibu bersedih”. Kemudian wanita tadi muncul dan menuju ke tempat yang sama, keduanya sesaat saling melirik. “Ah kenapa itu yang aku pikirkan?”, serunya kemudian sambil berlalu dari ruangan itu. Ia kemudian melangkah ke lift dan turun ke tempat parkir. Umur Dido yang separuh umurnya itu membuat suasana hatinya sangat bergairah. “Masuk, Do”, sambut dokter Supriyati membuka pintu kamarnya. “Seumur perkawinanku, aku hanya merasakan derita, Do. Beberapa menit keadaan menjadi vacum. Dia bahkan tak ada apa-apanya dibanding kamu”, seru sang dokter pada Dido sambil mencium dada pemuda itu. Ditelannya pil itu lalu meminum segelas air. Aku lupa di mana menaruhnya”, sejenak ia berhenti mencari dan berpikir keras untuk mencoba mengingat di mana kartu nama pemuda gagah berumur dua puluh limaan itu. Kini Dido semakin bingung, ia masih merasakan getaran di dadanya. Kini Dido semakin bingung, ia masih merasakan getaran di dadanya. Kita ketemu di Rest Room hotel Hilton International tadi siang”.
