Aku terdiam lama di ranjang tanpa berani keluar kamar, walaupun sebenarnya aku sudah terbangun dari tadi. Bokep korea Aku malah memejamkan mata mendongak meresapi setiap aliran kenikmatan yang berasal dari manukku. Tidak ada penolakan. Lagi pula belum pernah ada gadis yang singgah dihatiku, kecuali…sekarang. Ibumu matipun tidak tenang disana mikirin tampang elo yang…”Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya tanganku mencekal mulutnya yang sedang terbuka. “Apane yang sakit tok? Kita kembar, apa lo buta?” serunya gusar. “Thanks bro! Bulik Tin sedang menyulam (katanya buat taplak meja) di kursi panjang, dia memakai daster seperti biasanya. Rasa nikmat, rasa sayang bercampur baur jadi satu. Aku masih terbengong. Secepat kilat aku berdiri lalu menyerbunya.Dengan tenang Yasmin menggeserkan tubuhnya sedikit lalu mengeluarkan jurus morote-seoi-nage (bantingan lewat bahu dengan 2 tangan)Pagi ini kami berdua berada di halaman belakang, aku dan Yasmin. “…tapi sekarang gue butuh ini…” bisiknya sambil menggerakkan sedikit pinggulnya. Kini manukku terbuka seluruhnya. Susah punya anak kaya kamu.” Sahutku sambil berdiri mau menghindari pertengkaran lebih lanjut. Tanpa membuang waktu, seperti biasa, Sinta kembali mengurut-urut dan mengocok lembut batang manukku.
