Genggaman tangannya semakin erat, tapi semakin lembut. Kalau aku berani pegang dia dan marah, bisa panjang urusannya. Bokep jilbab Kuamati matanya, masih tertutup.Tapi aliran nafasnya bukan seperti orang tidur, nafasnya berat dan cepat. Karena posisiku berhadapan tetapi lutut Bu Etik melipat ke depan, aku pindah ambil posisi di belakang beliau. Bu Etik langsung tidur tanpa membereskan kainnya yang tersingkap dan buah dadanya yang luber ke manamana. Di wajahnya terlihat senyum kepuasan. Kami bersama 5 cewek dan 3 cowok termasuk aku, kelompok ku sudah berintegrasi dengan masyarakat Bonomerto. Sekarang, tangan Bu Etik bergerak mengurut kemaluanku yang masih tertutup sarung. Semua bangun pagi dengan selamat tak kurang suatu apa.Penarikan mahasiswa KKN tinggal 10 hari lagi. Kalau ada yang sakit, seisi Posko bergantian merawat dan memberi perhatian. Aku dan Mbak Etty kebagian mempersiapkan pentas seni. Membuat si kecil itu mengedut dan pelanpelan bangkit. Tapi tengah malam sekitar jam dua aku terbangun oleh suara berisik. Bila malam hanya diterangi lampu minyak karena belum terjangkau listrik. Bila malam hanya diterangi lampu minyak karena belum terjangkau listrik. Keluar masuk pedesaan yang belum pernah dikenal sebelumnya. Endah dan Mbak Etty mengapit aku. Sampai di Posko sudah jam sembilan malam. Ternyata jika nafsu sudah bicara, cewek seayu Marsitah bisa makan dengan lahap bodin Banyumasnya Ponijan yang hitam legam itu.
