putih.. Bokep Indo Pakaian yang menyelimuti tubuhku berserakan entah berada dimana.Akhirnya tiada sehelai kainpun di tubuh ini. Perlahan daguku terangkat tinggi. Nikmat di dalam darahku mengalir kembali. “Udah yan, lepasin tangannya dong!” ucapku sambil kedua tanganku melepaskan kedua tangan Rian dari dadaku. “Kayak gitu nggak enak, yang enak kayak ini,” perlahan Rian menarikku dan perlahan kulepaskan Anto. “Sorry ya Rin, aku kangen ama kamu,” ucap Anto. Anto menarik pundakku. Rasanya buaian angin merangsang paha dalam dan daerah kemaluanku dan membuatku berharap untuk mendapatkan kenikmatan. Anto dan Rian bergiliran menyetir. Mungkin karena tubuhku yang lebih unggul dari cewek-cewek lain jadi mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan yang jarang ini. Perlahan-lahan masuk. Perlahan kurasakan kenikmatan yang berbeda. Kuarasakan kemaluanku basah. Kurasakan tali BH-ku terlepas dan BH-ku mengendor. Nikmat kurasakan dan entah mengapa semakin kusodorkan kedua liangku ke arahnya. Putingku sedang dialiri darah birahi. Lalu kami bergegas pindah ke atas.Selesai naik tangga ternyata Rian langsung memelukku sambil berjalan. “Nggak apa-apa aku juga, kita ke atas yuk!” ucapku. Kurasakan seperti ada setrum yang mengalir dari bibir vagina ke seluruh tubuh.“Oouuhh..” dengan panjang kuucapkan. Kurasakan sentuhan miliknya di bibir vaginaku. Kurasakan tak ada semburan.Karena sudah malam akhirnya kami jalan keluar bertiga.
