“Keluar.”
Satu kata dengan suara berat membuat Willi tersentak dan mencabut penisnya dari vaginaku dan tampaknya Willi tak berani memandang wajah Pandu. Bokep viral indo Willi tertawa melihat kelakuanku. Lalu aku disodok dar belakang. Yuk, sini..” kata Willi sambil menepuk2 ranjang. Tak ada acara lain selain menonton (sinetron). “Panas.” saat aku melirik ke arah bawah perutnya. Aku tertawa melihat keberaniannya menggodaku. Kamarku masih panas, baru dihidupkan AC nya”
Willi ngoceh2 sendiri lalu duduk di pinggiran ranjang. Aku mengisap sambil mengocok2 penisnya. Aku masih berdiri di dekat pintu dan seribu satu macam pikiran menyerbuku. Setelah memakai kembali boxernya, Willi keluar dari kamarku. Lalu dengan cepat dia kembali ke kamarnya. Dan yang paling parah, dia entah sengaja atau tidak memakai boxer ketat warna hitam. Aku makan malam sendiri (lagi). “Tuh, masi ada lauk di meja. Tangannya yg sedari tadi sudah menyusup ke balik tank top dengan cepat melepas kaitan bra. Maklum, belakangan ini panas banget, mengurung diri di kamar ber-AC, dengan hanya mengenakan tank top tipis serta hot pants mungkin satu2 nya cara buat ngadem.Jam delapan lewat sedikit aku mendengar suara pintu dibuka.
