Semua orang tampaknya sudah terlelap. Bokep indo viral aku merabanya. Sangat pelan. Sungguh, ibu itu mempunyai dada yang sempurna. Jari itu mencari sumber kenikmatan seorang wanita. Aku tersenyum kembali. Aku meresapi setiap jengkal usapan tanganku di dadanya. Merasakan lipatan lain di dalam yang sangat basah. Dia tidak menolak. Harum rambut dan parfumnya mulai merasuki hidungku. Kulirik matanya. Penuh kemenangan. Dia kemudian menahan tanganku. Celana itu aku pegang elastisnya. Masih terjebak di Cawang. Luar biasa …,” bisiknya, memandang kepadaku. Aku meremas, memilin, mengelus tanpa henti. Orang-orang sudah mulai menampakkan kantuk, dan sepertinya suasana menjadi begitu sepi. Aku kembali menggesekkan kakiku, menunggu responsnya. Aku segera menutup mata. dari dulu memang aku tidak pernah suka keramaian dan kesesakan Jakarta. “Maaf, apa boleh tukeran sama suami saya? Kendaraan mulai menderu, bertambah cepat. Sip. Kemudian mengelusnya. Kemudian menekannya. aku paling tidak suka lampu tidur yang remang remang. Aku tidak tahan ……Sekarang posisiku berubah. Kemudian mengelusnya. Aku bisa mendengar degup jantungku di telingaku sendiri. Atau Satin? Kemudian mengelusnya. Hujan masih turun, rintik-rintik. Tangannya sangat perlahan mengelus kakiku dari mulai pangkal paha sampai atas lutut.
