Kami berdua berdiri hanya dengan pakaian dalam kami.Si Kumis berkata sesuatu yang sama sekali tidak dapat kumengerti. Bokep Viral Aku merasa cemas akan semua ini. Dalam pelukanku tangisannya semakin menjadi. Tak ada ekspresi yang berubah dari wajah Sherly.Sejak tadi ekspresi yang terlihat hanyalah ekspresi kecemasan. Apa masalah yang begitu besar sehingga kami harus diperiksa di ruangan terpisah? Pria yang memiliki brewok lebat menutup pintu lalu menguncinya.Kami berdua berdiri terpaku di hadapan mereka bertiga. Dimulai dari atas dan bergerak ke bawah. Walau aku hanya dapat menangkap sepenggal kalimat (may pass), namun aku yakin bahwa ia menyuruh kami mengenakan kembali pakaian kami dan memperbolehkan kami untuk melanjutkan perjalanan kami.Awalnya aku tak mempercayai pendengaranku (dan tafsiranku terhadap kata-katanya). Telapak tangan kami ditempelkan di tembok (cermin) di depan kami dan kaki kami direnggangkan dengan menendang telapak kaki kami agar bergeser menjauh.Si Brewok mulai memeriksa seluruh tubuhku. Untuk beberapa saat ia hanya berdiri dan memperhatikan tubuh istriku.Aku rasa, Sherly mulai akan menangis. Tangan si Brewok menahanku ketika aku hendak mengikuti Sherly. Detik berikutnya si Tegap menarik tangan Sherly dan membawanya ke sisi tembok yang bersebelahan dengan tembok di hadapan kami. Karena tak mau melihat dirinya merajuk lagi, akhirnya aku menerima penjelasannya dan meminta maaf karena telah berpikiran seperti itu.Sebenarnya di dalam otak, logikaku terus berputar.
