Dia sudah tak gadis lagi sejak setengah tahun sebelum bertemu aku lewat dunia maya. Bokep indo viral Sekaligus semacam “test” apakah dia mau menelannya. Hubungan kami begitu dekatnya sehingga diam-diam timbul sesuatu di dalam hati yang tak kami perkirakan sebelumnya. “Sebentar Yang,” kataku sambil membuka pahanya kembali. Terakhir, Aku mendapatkan mailnya dengan bahasa yang “resmi” yang berisi ucapan terima kasih, bahagia selama bersamaku di Jakarta, dan, ini yang bikin Aku “pingsan”: Kita tak bisa meneruskan hubungan ini, tanpa menyebutkan mengapa harus begitu.Beberapa kali Aku kirim email untuk minta penjelasan tentang hal ini, tak dibalasnya. Alia benar-benar teriak! Alia keluar kamar mandi sudah berpakaian lengkap, wajahnya segar, pipinya masih memerah. Alia pernah cerita miliknya yang paling berharga telah diserahkan kepada pacarnya yang sekarang. Dan untuk berlanjut sampai ke ranjang pun tak semudah seperti yang biasa Anda lakukan: begitu ketemu, kenalan terus langsung jilat-jilat vagina dan tancepan. Aku menengok ke samping. Mungkin belum saatnya, aku harus bersabar.Ciuman dengan posisi begini tak nyaman juga. “Gue simpen, buat kenang-kenangan.”
“Ngaco, masa gue balik engga pakai celana dalam.”
“Loe bener engga mau nginep sini?”
“Mas Ajie, tadi kan gue udah bilang, gue izinnya cuman mengunjungi famili, engga nginap.”
“Jadi kapan dong boleh izin nginap?” celana dalamnya aku berikan. Waktu kedua tanganku menyusupi pahanya, dia menolak.