Aku menaruh gelas di meja makan lalu mengambil sandal untuk membunuh kecoak nakal itu. “Sudah selesai Pak“, kata Tina. Bokep Indo Sesekali aku meliriknya. Kukecup bibirnya lembut, “nanti dilanjut lagi“. Lalu tangan kananku meraih kepalanya seperti tadi dan kucium panas bibirnya. Tina menatapku lagi, meminta penjelasan langkah selanjutnya. ”Aauugghhh Ppaakkk..eemmmppfff”. Bodynya biasa aja sih, langsing dan kayaknya masih padat. ”Tttuunnggguu Tttiiinnn..aaakkkuuu jjjuuggggaa..Di dalam apa di llluuaarrr”, tanyaku. sebuah lonceng menggema di kepala. “Bapak nggak nglepas celana dalem ?”, tanyanya. ”Ppaakkk..oohhh”. Matanya seakan bernada protes, tapi Tina diam saja. ”Kamu mau burungku kumasukkin..hmm.. ”Cepet Pak..kecoaknya di dekat kloset. Kemudian lidahku mulai menjulur di pintu kenikmatan kami. Kuku-kuku jemari Tina terasa menggores dua paha depanku. Dua tangannya mencengkeram erat pinggir bak mandi.Sekarang tanpa hitungan, kumasuk keluarkan penis cepat dan kuat. 1 menit-an kumainkan pentil–pentilnya, lalu sedikit kuremas susu kirinya. ”Walah..malah panggil aku. ”Heeh..iya Pak”, Tina menjawab sambil tersenyum manis. Dua tangannya kuletakkan di pinggir bak mandi. Lava kepuasan dirinya mengalir deras, rasanya gurih sedikit manis. Kukecup bibirnya lembut, “nanti dilanjut lagi“. Kemudian aku sandarkan tubuhnya di bak mandi. Kumakan roti sambil bokep lagi.Terdengar gemercik air di belakang. “Sudah selesai Pak“, kata Tina. “Iya Pak..silakan diminum“, kata Tina. Sejak Tina bersuara, aku sudah berhenti dan diam di dekat pintu kamar mandi.
