Sehingga dengan jelas dapat kulihat bagian atas bukit putih bersih menyembul, walaupun masih terhalangi kaos bagian bawahnya. Emily masih saja menjilat-jilat bijiku.Dengan kasar Eve menarik kepalaku untuk kembali ke putingnya. Bokep Indo Kesel sih boleh, tapi jangan bilang Jepang sialan dong. Baru tiga langkah aku menghindar dari situ, kudengar suara tawa mereka bertambah kencang, langsung aku menoleh dan bertanya, “Ada apa?” Eve menjawab, “Khira bilang, sikutnya terbentur barangmu,” katanya.Aku benar-benar malu dibuatnya. Terasa barangku kini benar-benar kencang karena nafsu dengan keadaan. “Nah! “Jakarta, Indonesia,” jawabku sambil menuju ke lemari es untuk mengambilkan minuman sesuai permintaan mereka. “Gila gede banget!” kata mereka hampir berbarengan lagi. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara si Eve,
“Jacky, boleh kami main internetnya?”
“Silakan,” jawabku. Aku masih memikirkan apa yang telah diucapkan oleh Khira. Apa yang harus kujawab! Tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara si Eve,
“Jacky, boleh kami main internetnya?”
“Silakan,” jawabku. Kakiku gemetar, gemetar sekali. Apa yang harus kujawab! Baru saja aku ngobrol dengan si Emily, si Eve datang lagi menanyakan, apa saya tahu site-nya gambar “gituan” yang gratis. Aku mencoba untuk melihat ke bawah, ternyata lidah Khira di bagian kepala dan lidah Emily di bagian bijiku. Terasa basah barang Eve, terasa menggigil barang Eve.
