Pak Hendro sangat gembira dengan kesimpulanku. Bokep Viral ‘Ada yang namanya Bella tidak?’, aku bertanya sekalian menginformasikan bahwa aku mengenal seseorang di Jalan Irian Barat ini. ‘Kamu cantik sekali, mirip Sharon Stone’, demikian pendapat mereka. Aku berada di persimpangan. Aku merasa agak ngeri juga. Kuambil ketimun Jepang yang hijau besar panjang, yang selalu kubawa pada setiap perjalananku dan selalu kuganti kalau sudah layu, kukhayalkan ketimun itu sebagai kontol orang negro yang sedang menusuk lubang anusku. Rok yang kubeli dari penjualnya dengan alasan, ‘untuk pacar’. Spermaku sendiri sempat 2 kali tumpah. Aku turun dari kereta api dan langsung menumpang becak menuju ke sebuah hotel kecil di dekat stasiun. Sebagai pendatang baru aku perlu berhati-hati. Tak akan ada orang yang cukup waktu untuk mengenaliku. Uuuhh.., sungguh pemandangan yang sangat erotis, karena cupang itu selalu muncul dari dorongan birahi yang tinggi para pembuatnya.Aku tidak menghitung lagi berapa jumlah uang yang diberikan Pak Adop dan Pak Abi padaku. Dan akhirnya aku tahu, Pak Adop itu adalah pengusaha yang terkenal di Surabaya, dan dia sering mampir ke jalan ini. Dengan penuh nafsu birahi, dan dengan penuh semangat, mereka memuja kecantikan serta sensualitas tubuhku. Aku menolak, tetapi dia memaksa, karena dirinya juga senang, katanya. ‘Uuuhh, hebat kamu Lisa, gede buanget niih..!’, ah rupanya si engkoh ini sudah sangat bernafsu.
