Aku tidak mempermasalahkan orang-orang yang sering berjalan dengan lagak, atau orang yang kadang singgah mengencingiku, atau ketika aku jadi bahan lelucon karena sebuah mobil milik pejabat menabrakku. Aku tidak mempermasalahkan orang-orang yang sering berjalan dengan lagak, atau orang yang kadang singgah mengencingiku, atau ketika aku jadi bahan lelucon karena sebuah mobil milik pejabat menabrakku. Bokep india “Beli ini, Pak, beli ini, Bu,” kata anak laki-laki itu. Hingga beberapa gerombolan anak datang menghampiri anak laki-laki itu. Tapi tidak semua orang di jalan raya itu lucu. Aku mematung di tempatku berdiri. Polos sekali. Akibatnya sebuah mobil berwarna putih yang hilang kendali menabrak anak laki-laki itu. Di dekat semak-semak, tak terlalu jauh dari tepi jalan, di tempat yang agak gelap. Dia punya usaha untuk hidup. Adakah yang lebih tabah dari aku? Dia benar-benat ulet. Dia menjual, bukan mengemis. Perempuan yang mengenakan jas hujan itu masuk, meninggalkan lelaki yang tadi. Ketika hujan datang, aku membasah. Dia benar-benat ulet. Aku kini mulai bingung. Apa yang ingin mereka lakukan? Anak laki-laki itu mengangguk saja. Anak laki-laki itu mengangguk saja. Ketika matahari bersinar, aku menggosong. “Terima kasih banyak, Pak. Tapi tidak semua orang di jalan raya itu lucu. Aku yakin sekali, orang tuanya sudah berhasil mendidiknya dengan ajaran agama. Dua jam berlalu, baru satu pengendara yang berhasil membeli kantong plastiknya.
