Tapi waktu aku sampai di depan kamar tidur Dhea rumah itu masih gelap dan sunyi senyap. Dan Dhea sendiri sekarang mendengking-dengking seperti anak anjing yang ketakutan. Bokep asia Vaginanya sempit sekali seperti menggenggam penisku. Dhea masih menangis dan gemetar. Dan Dhea sendiri sekarang mendengking-dengking seperti anak anjing yang ketakutan. “Lo suka Dhea? Dan aku mulai gila. Dan aku mulai gila. Dhea langsung menurut dan segera kuikat tubuhnya, menutup mulutnya dengan plester, dan mengikat pergelangan tangannya di belakang.Selimut yang menutupi tubuh Dhea sekarang sudah ada di lantai, dan aku bisa melihat jelas gadis yang lagi tengkurap di depanku. Hei, lao suka tidak?” Dhea hanya menangis. Jangan bergerak, jangan bersuara, atau lo mati.” aku dengar nada suaraku yang lain sekali dari biasa. Aku pikir itu karena udara dingin, tapi mungkin juga bagian dari tubuh Dhea yang emang terangsang. Terasa basah. Buah dada Dhea masih kecil, yang membuatku makin birahi. Nafasku juga terputus-putus, dan bergidik sedikit ketika aku mengejang lagi dan menyemprotkan sisa spermaku ke rahim Dhea. “Oh Dhea, sayangku, oh, oh..”Penisku bekerja keras memompa, berdenyut, menyemburkan sperma ke tubuh Dhea, dan aku belum pernah mengeluarkan sperma sebanyak ini selama hidupku.
