Menawan. Bokep china Semakin basah. Kuhisap seluruh kemaluannya. Kecupan-kecupanku semakin lama semakin tinggi. Sambil menatap pesona di depan mataku, aku menarik nafas dalem-dalem. Di depan mataku kini terpampang keindahan pahanya. Aku menarik nafas untuk menghirup aroma yg sangat menyegarkan. Ooh.. Umurnya kutaksir sekitar 27 tahunan. Rongga dadaku mulai terasa sesak. Semakin basah. Kuhirup aroma kewanitaannya dalem-dalem, seolah kemaluannya adalah nafas kehidupannku.“Fantastis!” kata Bu Tiara sambil mendorong kepalaku dgn lembut. Aku memang merasa sangat lapar serta haus untuk mereguk kelembutan serta kehangatan kemaluannya. Di situlah keberuntunganku. Kami saling menatap. “Suka Thomas?”. Thomas oooooooooooooooo!”Telapak kakinya menghentak-hentak di bahu serta kepalaku. Aku terpana menatap keindahan dua buah bibir berwarna merah yg basah mengkilap. “Kunci dulu pintu itu,” katanya sambil menunjuk pintu ruang kerjanya. Aku mengulurkan tangan untuk meraba celah basah di antara pahanya. Lalu kuraih pergelangan kaki kanannya, serta meletakkan telapaknya di pundakku. Aku tak berdaya. Serta..,” setelah menarik nafas panjang, kukatakan alasan sebenarnya.“Aku juga sering menduga-duga, apakah kaki Mbak juga ditumbuhi rambut-rambut.”“Persis seperti yg kuduga, kamu pasti berkata jujur, apa adanya,” kata Mbak Tiara sambil sedikit mendorong kursi rodanya.“Agar kamu tak penasaran menduga-duga, bagaimana kalo kuberi kesempatan memeriksanya sendiri?”“Sebuah kehormatan besar untukku,” jawabku sambil membungkukan kepala, sengaja sedikit bercanda untuk mencairkan pembicaraan yg kaku itu.“Kompensasinya apa?”
“Sebagai rasa hormat serta tanda terima kasih, akan kuberikan sebuah