Konyol kau, apa tidak tahu ini di lantai berapa? Bokep barat Umi dan Karman hari itu kebagian shift malam, membersihkan ruangan kantor setelah kosong. Tidak ada orang—Umi agak kecewa, tidak ada kesempatan menggoda karyawan yang sedang lembur di sana.Sepertinya malam ini dia cuma berkesempatan berkencan dengan sapu dan alat pel. Kalau kau gigit, kusodok pantatmu dengan gagang sapu itu.”Umi mematuhi kata-kata Pak Ramses dan sambil berusaha menahan keinginan untuk muntah, memasukkan penis Pak Ramses ke dalam mulutnya. Pak Ramses seorang duda yang sudah lama bercerai dengan istrinya gara-gara istrinya tak tahan dengan sifat pemarahnya. Karman sudah selesai sejak sejam lalu, tapi dia masih belum pulang, masih berharap Umi mau diajak pulang bareng.“Kok dia nggak turun-turun, ya?” tanya Karman kepada dirinya sendiri.Malam semakin larut, namun lampu di satu ruangan di lantai empat gedung itu belum juga mati. Di atas meja ada komputer yang masih menyala. Teriakan-teriakannya makin kencang. Tapi dia memang sudah tidak semarah tadi lagi. Kau—”Emosi Pak Ramses memuncak dan dia tak sanggup lagi membendung amarahnya. Maaf… maaf pak… maaf… nggak sengaja… maaf…” Umi belingsatan berusaha memohon maaf, sementara Pak Ramses sudah bergerak ke arah belakang meja.“Cleaning service goblok!” hardik Pak Ramses.
