Dibawah, diteras rumah, aku melihat Budi sedang duduk didepan jendela kamarku. Bokep korea Dia melihat Hp nya yg tiba-tiba berdering. Gumamku dalam hati. Desahannya terdengar agak memburu. Lalu dgn terlihat dingin, laki-laki itupun menatapku balik. “Makasih ya.” Kataku sambil berlalu dan masuk kerumah lalu ke kamarku. Lalu aku duduk disalah 1 bangku yg memang disediakan di atas untuk nongkrong anak-anak. Itu si Budi. Kepalanya yg tadi menunduk melihat hp nya, sekarang menengadah melihatku. Dia pun mau. Tp lama kelamaan aku makin terbiasa dgn kehadiran mereka. Aku terus saja memancingnya sampai dia tertarik ingin melakukannya. Masih dgn tdk sabarnya, dia membuat pahaku mengangkang, dan dia menusukkan 1 jaringa kedalam lubang meqiku. Tp aku maklumi sih. Terbukti salah 1 hp dari mereka pernah hilang digondol teman-teman mereka-mereka jg. Umpan nya dimakan ikan. Dia ga berani ke kamar mandi kamar yg dia tempati. Mau cewek atau cowok. Diam didekat pintu dapur sambil lirik sana sini, basa-basi menyapa mereka, mungkin hari itu sekitar kurang lebih 15 orang yg sedang berada dirumahku. Beberapa thn kebelakang, rumahku memang tergolong bebas untuk siapa saja. Untuk apa keluar? Budi tersenyum dan mencium keningku. Katanya dah ada dirumah ini.” Jawaban Adit membuat aku kaget dan senang.
