Hana menyilahkanku duduk & berbalik sebentar ke dapur untuk kemudian kembali lagi dengan membawakanku segelas minuman dingin. Bokep jepang ‘Adikku’ ini pintar juga memilih daster yang berkancing di depan & hanya 4 buah, mudah bagi tanganku untuk membukanya tanpa harus melihat. Bukan apa-apa, ini kan di rental komputernya? Setelah ngobrol ngalor ngidul. Jadi kuminta ia telentang di tempat tidur, saya naik ke atas tubuhnya, tetap dalam posisi terbalik. Saya hanya menelan ludahku bila tanpa sengaja mengintip bagian yang menggunung itu. Hana mulai mendesah & meracau tak jelas. Satu-satunya kain yang masih tersisa. Kulihat kegembiraan yang amat sangat, saat ia tahu bahwa saya yang datang. Hanya saja ia bilang “dasar, abang nakal!!” saya hanya tersenyum…
Kalau sudah dibilangin begitu, maka akupun kadang lebih berani lagi. Terasa sekali kalau daerah terlarang itu sudah basah & mengeluarkan banyak cairan. Perlahan kubelai rambut kemaluannya, lalu jari tengahku mulai menguak ke tengah. Bukan main nikmatnya. Kumainkan klitorisnya dengan lidah, sambil kedua tanganku meremas-remas pantatnya yang padat berisi. Pertemuan kedua & selanjutnya kami semakin ‘terbuka’. Perlakuan yang sama kuterima darinya, Hana melepaskan celana jeanku. Perlahan, dengan tangan kuarahkan kemaluanku menuju ke kewanitaannya. Apalagi suaranya yang meracau itu….
