Semua itu membuat aku semakin terangsang.“Kamu suka melihatnya, Wati?” tanya Pak Kusrin sambil terus bergoyang. Yeeeeeaaaaaahhhh …. Bokep jilbab “Kocok yang cepat, Pak … Lebih cepat, lebih cepat …. Dia memandangi tubuh mulusku sejenak dan meminta aku rebah di atas tempat tidur, sementara dia melucuti pakaiannya sendiri. Apa kamu sengaja agar kamu hamil?” tanya Pak Kusrin. …Pak!” aku tersentak. Dia mengerakkan pingulnya maju mundur dengan perlahan. Setiap gesekan memberi kami sensasi yang luar biasa dan tidak terbayang nikmatnya. Setiap gesekan memberi kami sensasi yang luar biasa dan tidak terbayang nikmatnya. Mungkin ini adalah kompensasi yang diberikan Tuhan atas pengorbananku. Betapa tidak, aku yang berpendidikan tinggi ini pada akhirnya terpaksa harus mengulum kotol laki-laki tua. Aku masih duduk di ujung tempat tidur ketika Pak Kusrin masuk ke kamarku. Kalau memng aku harus menjadi budak seks Pak Kusrin untuk menolong orangtuaku, mengapa tidak sekalian saja aku menikmati setiap persetubuhan yang aku lakukan. Sesekali aku jilati ujung kontolnya sambil beristirahat. Aku minta pada dokter itu untuk memasangkan spiral di rahimku. Yahhhhhhhhhh ….. Sementara itu, dia memainkan lidahnya pada salah satu payudaraku. Tapi, dapat sering-sering ngewek sama Ibu saja saya sudah senang … Hehehehe … Buat selingan, Neng.
