Ibu Tiri Yang Ingin Kukentoti (jilid #16, Adegan #4)

Emi adalah yang paling ramai dan berisik diantara ketiganya. Dari jam berapa?” Tanyaku.“Saya juga baru sampai, pak. Bokep indonesia Emi melenguh dengan hebat saat itu terjadi.“Udaahh… masuukk yaa paak?” Desah Emi.“Aku udaah.. Mereka suka berisik, cuma mementingkan diri sendiri, dan biasanya suka mengorbankan laki-laki meskipun aku sebagai laki-laki ya tidak masalah diperlakukan seperti itu karena itu merupakan kewajibanku sebagai laki-laki. Ternyata ceria-ceria gini, liar juga anaknya.“Haaahhh?” Tanyaku kaget.“Ya susah pak. Ada juga kamu tuh yang ngefans ama dia. Karena aku dan Emi tertidur sampai sekarang, mereka berdua tadi jalan-jalan sendirian.Setelah makan siang dengan masakan yang sangat enak buatan Novi, waktunya acara santai di pantai. Hanya masakan istriku yang mampu menandingi kelezatannya. Emi terlihat cukup kaget dengan perlakuanku.“Sorry Emi, tapi semoga aja sih hangat ya.” Kataku.“Aaa… I… Iyaa paak. Udah kamu sana ke kamar.” Kataku.“Udah pak, aku disini aja. Nafasnya makin tidak menentu, ciumannya di bibirku sangat liar, dan pelukannya ke tubuhku sangat erat.“Paakk… Emii udaah.. Dia udah punya istri Emiiii.” Kata Novi.“Iyaaa, aku cuma becanda kok buuuu. Begitu aku keluar, aku sempat memandang kearah kamar satunya. Toh kita tidak celaka juga.” Kata Desi menenangkanku.Kupikir Desi ini orangnya tertutup dan keras, tetapi ternyata ia cukup considerate.“Bapak gak papa?” Tanya Emi.“Aku mah gapapa. Aku baru memperhatkan, ternyata Emi itu cantik.

Ibu Tiri Yang Ingin Kukentoti (jilid #16, Adegan #4)

Related videos