“Masukkan separo saja Tom. Bokep indo live Kami saling menjaga diri. Keluar-masukkan kepalanya yang besar ini…,Aduuh garis kepalanya enaak sekali”. Aku tidak tahan lagi memandang keindahan ibu mertuaku telentang di depanku. Kami bergandengan tangan masuk ke ruang tamu. Tomy jadi pengiin
banget sama ibu lho…, Gimana niih, punya Tomy sakit kejepit celana nihh”, aku makin berani. Tetapi aku selalu menaruh hormat kepada ayah dan ibu mertuaku. Malam itu kami mandi bersama, saling menyabuni, menggosok, meraba dan membelai. “Hiyya, ibu tahu, tapi kita harus pakai otak dong. Aku dan ibu mertuaku berangkulan, berciuman dengan lembut penuh kerinduan. “Aah, kamu ini kok maih diingat-ingat juga siih”, jawab ibuku sambil memandangku. Kamu nekad saja…, masa’ orang ditindih sekuatnya”, katanya sambil memencet hidungku. “Tomy juga buu”, bisikku. Aduuh, vaginanya tebal banget. Ibu juga, punya anakya kok ya dimakan, diminum”, kataku menggodanya. “Huush, dasar anak nakal.., Ayo dilepas Toom.., Aduuh berantakan niih. Kami duduk di tempat tidur, sambil beciuman aku buka pakaian ibu mertuaku. Aku sering membayangkan ibu mertuaku itu kalau sedang telentang pasti vaginanya membusung ke atas terganjal pantatnya yang besar itu. Aku minggir di tempat yang agak gelap. “Ssh…, hiiya Toom, keluariin Toom, keluarin”.