Kecupan-kecupanku semakin lama semakin tinggi. Bokep Viral Nafasnya mengebu. Gerakannya lambat seperti bermalas-malasan. Serta mulai kurasakan kedutan-kedutan di bibir kemaluannya, kedutan yang menghisap lidahku, mengundang masuk lebih dalam. Sambil tetap mengelus betisnya, kuluruskan kaki yg menekuk itu. Pahanya menjepit leherku sehingga aku tak bisa bergerak. Bu Lia menghempaskan kepalanya ke sandaran kursi. Bu Lia adalah atasanku yang masih baru menjabat sebagai accounting manager selama beberapa minggu di perusahaan tempatku bekerja. Ketika hanya berjarak kira-kira selebar telapak tangan dari pangkal pahanya, kecupan-kecupanku berubah menjadi ciuman yang mesra dan basah.Sekarang hidungku sangat dekat dengan segitiga yang menutupi pangkal pahanya. Lendir yang hanya segumpal kecil, hangat, kecut, mengalir membasahi kerongkonganku. Serta mulai kurasakan kedutan-kedutan di bibir kemaluannya, kedutan yang menghisap lidahku, mengundang masuk lebih dalam. Tatapanku terpaku ke dalam keremangan di antara celah lutut Bu Lia yang mulai renggang itu. Aku menunduk kembali sambil mengelus-elus pergelangan kakinya.Kakinya mulus tak bercacat. Sangat kontras dengan warna kulitnya.Aku terpana. Karena gemas, kukecup berulang kali. Hmm..”“Sekarang masuk ke dalam..” ulangnya sambil menunjuk kolong meja.Aku merangkak ke kolong mejanya.
