Dan juga anak terakhir. Bokep viral indo Sementara perasaan hatiku semakin tak menentu. Aku memang tumbuh menjadi anak yg manja. Namun Lidya tak manja dan bisa mandiri. “Aku mencintaimu”, sahut Lidya agak ditekan nada suaranya. Tak banyak yg kami obrolkan, karena Tante Amanda sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sembari terus-menerus memuji. Karena sikap dan tingkah laku sehari-hariku masih, dan aku belum bisa bersikap atau berpikir secara dewasa.Tanpa diduga sama sekali, aku bertemu dgn Lidya. Namun aku diam saja, malah menatap wajahnya yg cantik dan begitu dekat sekali dgn wajahku. Semakin dekat saja jarak wajah kami. Namun aku tak tahu apa arti semuanya itu. Dan sikapku juga terus seperti anak balita, meski umurku sudah cukup dewasa.Pernah aku menangis semalaman dan mengurung diri di dalam kamar hanya karena Mbak Indira menikah. Namun aku tak peduli dgn paha yg indah padat dan putih terbuka cukup lebar itu. Acara ulang tahunnya biasa-biasa saja. Bahkan kepalaku terasa pening dan berdenyut menatap badan yg polos dan indah itu. Ayo..”, ajak Lidya setengah memaksa. “Cium dan peluk aku..”, bisik Lidya.Aku berusaha untuk menuruti semua keinginannya. Dan aku menurut saja saat dimintanya berbaring. Tak terlihat ada pesta. “Bobby”, sahutku tetap dgn nada bangga.Tante Amanda meminjamnya sebentar untuk berjalan-jalan.
