Namun Eksanti masih ingin merasakan orgasmenya, sehingga tubuhku serasa terkunci oleh kakinya yang tegak di pinggangku. Dengan demikian aku semakin bebas dan bebas untuk mengeluar-masukkan batang kejantananku ke dalam liang senggama Eksanti. Bokep Viral “Mmm.. Telapak kami terus membelai dan meremasi setiap lekukan dan tonjolan tubuh Eksanti. Aku langsung menarik tubuhnya untuk berhadapan denganku. “Ketemu di mana?”, tanyanya penasaran. Eksanti memandang memandangku, lalu membocorkan ke belakang aku membuka pantalon warna hitam yang aku kenakan. Aku mencoba mencari bahan pembicaraan yang kira-kira bisa memperpanjang obrolan kami agar aku bisa lebih dekat dengan Eksanti. aku menyayanginya. Eksanti kembali melihat tajam. Namun aku diam saja, yang penting dia sudah mau aku ajak pergi, tinggal penyelesaiannya saja.Lagian kenapa harus minta tanggung jawab, aku tidak melakukan apa-apa dengannya, pikirku lagi. “Kamu menyesal, Santi?”, ujarku sambil mencium pipinya. Berulang kalih mengeluarkan kata-kata, “aduh..occh..”, yang diucapkan terputus-putus. Aku akhirnya membuka kaosku sehingga bertelanjang dada. Eksanti membalas. Aku mempermainkan puncak-puncak putungnya dengan jemariku, tangankan yang satunya dari bulu-bulu lebat di sekitar liang kewanitaan Eksanti.
