Sebagai gantinya…Tia tampil beda. Bram berkali-kali menyenggol G-spot Tia dengan lidahnya.“Mmmhhh…. Bokep barat Enak?”“Ah… ah… Mas lihatin aku… enak mas…““Mainin terus tuh pentilmu… jepit, cubit. Enak?”“Ah… ah… Mas lihatin aku… enak mas…““Mainin terus tuh pentilmu… jepit, cubit. Gitu. Gak seneng kalo aku kayak gini?”Bram kewalahan, takut salah ngomong di depan istrinya yang entah kesambet apa sampai mendadak makeover jadi seperti WP langganannya. Tia terbatuk, berusaha mengeluarkan mani Bram dari dalam mulutnya. Tia kelabakan sendiri, dan cuma bisa mengeluarkan bunyi-bunyi tak jelas selagi mulutnya berubah jadi alat masturbasi Bram. Telan.” Tia yang masih kaget tidak sempat berpikir apa-apa lagi, secara refleks diikutinya perintah Bram.Tia memalingkan muka selagi menelan. Dan Bram merasa masih kuat melanjutkan. Gimana. Dipepetnya Bram ke tembok, sambil masih memegang pangkal dasi Bram—seperti siap mau mencekik. “Aku udah tahu. “Tapi kamu sendiri yang ‘masang’. Gitu? Brammm!!”Tia terengah-engah karena kenikmatan melanda badannya. Gak seneng kalo aku kayak gini?”Bram kewalahan, takut salah ngomong di depan istrinya yang entah kesambet apa sampai mendadak makeover jadi seperti WP langganannya. Di situ Bram mendapati Tia tidak pakai celana dalam.“Niat banget, ya?
