Otomatis senjataku yang dari tadi tersekap di dalam mengacung dengan gagahnya. Bokep india Kubuka retsleting celanaku dan segera kuturunkan sedikit celanaku. “Iya, Mas. Kudongakkan kepalaku menatap Mbak Titis. Ini mau nganter Bapak ke Bandara.”
Aku seketika merasa senang. Sampai di tetek yang sebelah kiri kukecup pelan putingnya. Aku langsung kesengsem abis. Takut kalau-kalau Ibu Titis berpikir untuk mendepakku dari perusahaan. Demikian juga Mbak Titis memberiku pengalaman, dan sensasi-sensasi baru lainnya.,,,,,,,,,,,,,,, Tidak lama di situ aku berniat untuk langsung menyerbu tetek Mbak Titis. Entah kenapa, bayangan payudara Ibu Titis tiba-tiba nyantol lagi di kepalaku. Dan lebih kaget lagi karena itu adalah tangan Ibu Titis yang sedang berjongkok di samping kursi yang aku duduki. Lagu2 yang kuputar membuatku terbuai. Kuciumi pelan paha kanan Mbak Titis. Tapi aku suka banget ama yang segitu. Jembutnya lebat sekali dan baunya wangi. Aku diam saja karena tidak tau harus ngomong apa. “Mbak, enak banget Mbak”, cerocosku. Ketika akan menyerahkan kunci studio, aku baru ingat kalo yang akan menerima kunci nanti adalah ibu Titis alias Mbak Titis. Aku tidak berani terlalu dalam. Celingukan aku mencari sumber suara. Muluntuku pun mulai menghisap gundukan indah Mbak Titis. Karuan aja aku jadi deg-degan…“Gerbang depan udah di kunci, mas”, sebuah suara membuyarkan lamunanku.
>