Setelah pembantu Fei pulang, beberapa hari sekali kami melakukannya di rumahku (kalau sedang tidak ada orang) dan di Ancol. Bokep Indo Wah… gayung bersambut nih, langsung saja kenalan.Sejak saat itulah aku dekat dengan Fei. Kuperhatikan terus Fei dari atas ke bawah. Tampak seluruh pahanya yang putih halus mulus itu dan yang membuat celanaku tiba-tiba sesak tampak selangkangan yang dibalut CD warna biru langit itu. Dengan agak susah tanganku berusaha merayap ke sumber kehangatan itu. Tidak berapa lama ia melepaskan tautan bibirnya di bibirku. Aduh kemaluanku makin membludak ingin keluar dari sarangnya.“Arie… kamu sudah sarapan?” tanyanya. Kuvariasikan jilatan pada klitorisnya dengan sedotan. Selesai menyapu, aku membantu dia mengangkat ember untuk mengepel ke ruang depan. “Udah.. Bibir tersebut bergerak-gerak seolah-olah berkata,“Ayo… cium aku… isep aku… jilat aku…” Langsung kuarahkan bibirku ke kemaluannya.Aroma kemaluannya yang khas menggodaku untuk mencium kemaluan Fei yang sejak tadi menungguku. Mulutnya terbuka,“Aaahh… ahh… terus Rie… ahhh… ahh… ahhh… teruus… aah…” pada saat itulah kurasakan sesuatu terjadi pada tubuhku.Aku merasa batang kemaluanku menegang sekali.
