Aku bertekad untuk menjauhinya mulai sekarang, dan aku tak akan menerima teleponnya. Video bokep indo ooghh..” Pantat Ningsih mulai bergerak naik turun dengan liar dan penisku sebentar masuk sebentar keluar dari lubang vaginanya yang menyedot-nyedot lagi. “silakan, memangnya siapa yang telepon duluan?” lanjutku lagi. “Maahh.. Kuarahkan lagi batang penisku yang sudah merah legam seperti batu dibakar untuk siap bertempur sampai titik darah putihku terakhir, demi untuk Ningsihku tersayang. Kenapa kita baru dipertemukan sekarang?” Ningsih berceloteh setengah bergumam. Aku dan Ningsih duduk berhadapan di pinggir tempat tidur sambil tersenyum mesra penuh kemenangan. Aku paling bernafsu kalau melihat pantat Ningsih yang putih mulus dan bahenol turun naik di depan mataku sambil vaginanya terus menghisap-hisap batang penisku sampai amblas semuanya ke dasar kemaluannya. sayyy… oooghh.. “Paahh.. “Paahh… sudah naik sayaang, Mamah sudah nggak tahan, masukkan penisnya sayang.” Ningsih menarik tanganku ke atas supaya aku segera menaikkan badanku di atas badannya. Sekian dulu (Akan kusambung setelah Ningsih kawin seminggu, tambah seru deh!). Aku semakin bersemangat menusukkan penisku yang semakin tegang dan rasanya air maniku sudah naik ke ujung penisku untuk kusemburkan di dalam kemaluan Ningsih yang hangat membara.
