“Dig, terus… kamu mulai pintar…” Aku tak peduli, aku terus bergerak naik turun. Dia sedikit kaget, tapi hal itu membuat aku suka dan makin berani. Bokep Viral Kuremas buah dadanya yang tidak terlalu besar tapi tidak juga terlalu kecil, tapi aku dapat merasakan betapa kencangnya kedua gunung surga itu. Aku hanya terdiam, aku tidak berani bergerak. Aku terjatuh di sampingnya, aku puas! Kejadian itu berlangsung setiap hari selama satu minggu lebih. Kemudian dia terjatuh.“Dig cepetan ya sayang…!”“Aku capek.”Aku tak bisa berhenti menggerakan tubuhku, sepertinya ada suatu kekuatan yang mendorong dan menarik pinggulku.“Ah… oh… Ufff… aaah…!”“Crot… cret… cret…!”Muncratlah air kenikmatan itu dari tubuhku. Kami berdua mendesah. Kuangkat kaki kanannya, kujilati betisnya yang tanpa cacat itu sambil terus menggerakan pinggulku.Beberapa saat kemudian, aku merasakan darahku mengalir dengan keras, ada sesuatu di dalam tubuhku yang siap untuk meledak. Aku tak kuasa menahan diri, ketika aku mengangkat kepalaku untuk melumat bibirnya kembali, dia menahan kepalaku, aku heran. Aku mencoba memasukannya, tapi aku mengalami kesulitan. Tapi itu sangat berbekas. Aku mulai menarik pinggulku sehingga kemaluanku tertarik keluar dan membenamkannya lagi, terus menerus berulang. “Eit… sabar dong, kita belum selesai kok.” Kulihat dirinya memutar tubuhnya kemudian nungging di depan mataku.
Gairah Panas Ala Brasil
Related videos









