Aku menatapnya dengan tajam. Tapi aku diam saja, malah menatap wajahnya yang cantik dan begitu dekat sekali dengan wajahku. Bokep Viral “Iya, Tante”, sahutku.Dan memang tepat jam tujuh malam aku datang ke rumah Linda. Saat itu pandangan mataku jadi nanar dan berkunang-kunang. Dan aku merasakan kalau bagian tubuhku yang vital menjadi tegang, keras dan berdenyut serasa hendak meledak. Bahkan aku tetap tidak peduli meskipun Linda menggeser duduknya hingga hampir merapat denganku. Bahkan dia langsung turun dari pembaringan, dan menyambar pakaiannya yang berserakan di lantai. Aku tidak canggung lagi, karena memang sudah saling mengenal. “Ayo dong, jangan diam saja…”, bisik Linda disela-sela tarikan napasnya yang memburu. “Iya.”
“Memangnya ada apa?” tanyaku lagi. Linda hanya diam saja. Aku benci dengan suaminya. Aku ingin mengangkatnya, tapi Linda malah menekan dan terus membenamkan wajahku ke tengah dadanya. Dan aku selalu memanggilnya Tante Maya.“Bagus sekali anjingnya..”, piji Tante Maya. Karena apapun yang aku ingin minta, selalu saja diberikan. Linda berada tepat di atas tubuhku, sehingga aku bisa melihat seluruh lekuk tubuhnya dengan jelas sekali.Entah kenapa tiba-tiba sekujur tubuhku menggelelar ketika penisku tiba-tiba menyentuh sesuatu yang lembab, hangat, dan agak basah.
